Posted by
Unknown
|
0
comments
PANTAI GLAGAH
Ketika Ombak Garang Berpadu dengan Laguna yang Tenang
Di pantai paling terkenal di Kulon Progo ini kita bisa
memancing, bersepeda, menaiki cano di laguna, bermotorcross ria, hingga sekedar
duduk santai menikmati tetrapod yang berjuang memecah ombak sambil menunggu
sunset tiba.
Pemecah ombak dan laguna, dua kata itu langsung terlintas
ketika mendengar nama Pantai Glagah. Keduanya seperti menunjukkan dua sisi
berbeda dari pantai berpasir hitam ini. Ratusan tetrapod yang berjajar di sisi
barat tanpa ampun memecah ombak Laut Selatan yang terkenal garang.
Ketika bulan baru dan ombak pantai menggulung-gulung, kita
dapat melihat bagaimana ombak pecah dan buihnya menghambur ke daratan.
Sementara itu, laguna tenang nan luas di dekatnya nampak begitu bersahabat bagi
anak-anak kecil yang ingin bermain air. Ada kapal-kapal wisata tampak terparkir
rapi di pinggir laguna, begitu pula dengan perahu bebek warna-warni yang
menunggu untuk ditumpangi.
Bagi para pecinta olahraga silahkan bersepeda menyusuri
pantai, naik ATV ataupun menaklukkan medan berpasir dengan motorcross. Laguna
yang tenang juga asik digunakan untuk mengayuh dayung kano. Jika khawatir
melepas anak-anak bermain air di pantai, ada kolam renang kecil bagi mereka
sehingga bisa tetap berenang dengan aman. Selain itu, Pantai Glagah juga
menjadi surga bagi para pemancing. Memancing dengan teknik casting di atas
tetrapod tentu menjadi pengalaman tersendiri. Beberapa jenis ikan seperti
Surung, Caru (baby GT), Talang, Pethek (Mlawis), Garon, Layur dan lain-lain
bisa kita dapatkan di sini.
Saat matahari sedang terik, menikmati buah semangka atau
melon segar yang dijual di jalan menuju pantai langsung dari petani lokal tentu
sangat menggiurkan. Nimatilah buah-buahan itu sambil duduk di lincak-lincak
yang diteduhi oleh pepohonan cemara udang di sepanjang bibir laguna. Jika lapar
datang, beberapa warung yang menjual aneka olahan ikan di sekitar pantai dapat memadamkan
rasa lapar seketika.
Setelah seharian bermain di pantai, jangan terburu-buru
untuk pergi. Tunggu hingga matahari pulang ke peraduannya. Duduk dan
menghadaplah ke barat di pinggir jalan dekat barisan pemecah ombak, nikmati
cahaya emas yang memantul sempurna dari permukaan laut dan menyusup melewati
celah tetrapod. Dengarkan debur ombak yang pecah, lihatlah langit yang semakin
jingga dan rasakan laguna yang semakin tenang. Mereka akan menutup hari dengan
begitu manis dan romantis.
Sumber YogYES.COM
0 comments: